Diriwayatkan bahwa salah seorang murid dari ulama’ besar Al Imam Abdurrahman Ad Diba’i yang mengarang maulid Ad Dibaa’ mempunyai anak kecil yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
suatu waktu Al Imam berkata kepada muridnya bahwa mereka akan menunaikan ibadah haji namun anak kecil itu tidak diperkenankan untuk pergi bersama mereka, maka orang-orang pun mengawasi dan menjaganya agar ia tidak pergi bersama mereka, namun anak kecil itu bersembunyi dibawah salah satu kereta milik kafilah dari kota Zabid di utara Yaman yang akan menuju Madinah Al Munawwarah, setelah beberapa lama mereka pun tiba di Madinah, maka anak itu pun keluar dan orang disekitarnya terkejut ketika mendapati anak kecil tersebut ikut bersama mereka,
dan ketika ditanya ia berkata bahwa ia ingin pergi ke Madinah Al Munawwarah ingin melihat tanah tempat tinggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka orang-orang berkata bahwa ia telah sampai di Madinah, anak kecil itu merasa sangat gembira dan ia mengambil debu di tanah kemudian menghirupnya hingga ia wafat karena banyaknya debu yang ia hirup.
Kemudian anak itu dimakamkan di pemakaman Baqi’ namun sangat jauh dari makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, namun orang-orang yang secara rutin berziarah ke Madinah mereka mendapati bahwa kuburan anak kecil itu semakin dekat dengan makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.