Hukum Shalat Tahajjud Berjamaah

blogger templates

Mengenai Shalat Tahajjud yang dilakukan secara berjamaah mungkin kita pernah mendengarnya. Shalat Tahajjud berjamaah biasanya dilakukan di asrama-asrama, sekolah atau bahkan pondok pesantren. Kadang ada yang masih bingung dan bertanya “Emang boleh ya shalat tahahjjud dilakuakan secara berjamaah?”
Jawabannya:
Shalat sunnah seperti shalat tahajjud, shalat witir, dan shalat tasbih hukumnya  boleh tidak makruh dan tidak berpahala, tetapi kalau bertujuan memberi  dorongan atau pelajaran untuk melakukannya maka berpahala. Hal tersebut apabila pelaksanaan jamaah dalam sholat sunah tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang diharamkan seperti  menyakiti atau memberi kesan bahwa shalat tahajjud tersebut disyariatkan dilakukan dengan cara berjamaah maka menjadi haram hukumnya.
بغية المسترشدين (1/ 136)
(مسألة : ب ك) : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا  ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية  الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما  أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل  على الطاعة ، هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة  مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها.
Kalangan pengikut madzhab Syafi’i berkata “Shalat sunah terbagi atas dua :
  1. Shalat sunah yang disunahkan dilaksanakan secara berjamaah yaitu  shalat ied (baik fitri atau adha), shalat gerhana (baik matahari atau  bulan), shalat istisqaa dan menurut pendapat yang paling shahih shalat  Taraweh.
  2. Shalat sunah yang tidak disunahkan dilaksanakan secara  berjamaah namun bila dilaksanakan secara berjamaah hukumnya sah-sah saja  yaitu shalat-shalat sunah selain tersebut di No. 1″
المجموع شرح المهذب (4/4)
قال أصحابنا  تطوع الصلاة ضربان (ضرب) تسن فيه الجماعة وهو العيد والكسوف والاستسقاء  وكذا التراويح علي الاصح (وضرب) لا تسن له الجماعة لكن لو فعل جماعة صح وهو  ما سوى ذلك
Shalat sunah terbagi atas dua :
  1. Shalat sunah yang disunahkan dilaksanakan secara berjamaah, shalat  ini lebih utama ketimbang shalat sunah yang tidak disunahkan  dilaksanakan secara berjamaah karena kukuhnya kesunahannya dan keutamaan  shalat sunah ini terdapat tingkatan-tingkatan :
    1. Shalat dua hari  raya (ied fitri dan adha), shalat ini lebih utama ketimbang  shalat-shalat sunah lainnya karena menyerupainya dengan shalat wajib  sebab disyariatkannya dilaksanakan secara berjamaah, ketertentuan  waktunya dan karena ada pernyataan ulama yang menyatakan hukumnya fardhu  kifayah
    2. Shalat gerhana matahari kemudian gerhana bulan karena  keterbatasan waktunya dengan ditandai pulihnya matahari atau bulan dari  gerhana maka seolah seperti shalat yang dibatasi dengan waktu
    3. Shalat istisqaa
    4. Shalat Tarawih
  2. Shalat sunah yang tidak disunahkan dilaksanakan secara berjamaah  seperti shalat rawatib (shalat sunah yang mengikuti shalat wajib) dan  shalat sunah lainnya seperti shalat dhuha yang lebih utama dari jenis  shalat sunah ini adalah shalat witir.
أسنى المطالب في شرح روض الطالب (1/ 200 – 201)
وهو أَيْ التَّطَوُّعُ قِسْمَانِ قِسْمٌ تُسَنُّ له الْجَمَاعَةُ وهو  أَفْضَلُ مِمَّا لَا تُسَنُّ له جَمَاعَةٌ لِتَأَكُّدِهِ بِسَنِّهَا له  وَلَهُ مَرَاتِبُ أَخَذَ في بَيَانِهَا فقال وَأَفْضَلُهُ الْعِيدَانِ  لِشَبَهِهِمَا الْفَرْضَ في الْجَمَاعَةِ وَتَعَيُّنِ الْوَقْتِ  وَلِلْخِلَافِ في أَنَّهُمَا فَرْضَا كِفَايَةٍ …. وَقِيلَ إنَّ عَشْرَهُ  أَفْضَلُ من الْعَشْرِ الْأَخِيرِ من رَمَضَانَ ثُمَّ الْكُسُوفُ  لِلشَّمْسِ ثُمَّ الْخُسُوفُ لِلْقَمَرِ لِخَوْفِ فَوْتِهِمَا  بِالِانْجِلَاءِ كَالْمُؤَقَّتِ بِالزَّمَانِ …ثُمَّ الِاسْتِسْقَاءُ  لِتَأَكُّدِ طَلَبِ الْجَمَاعَةِ فيها ثُمَّ التَّرَاوِيحُ…. وَقِسْمٌ لَا  تُسَنُّ له الْجَمَاعَةُ وهو الرَّوَاتِبُ التَّابِعَةِ لِلْفَرَائِضِ  وَغَيْرِهَا كَالضُّحَى وَأَفْضَلُهَا الْوِتْرُ….
Referensi:
Bughyah Al Mustarsyidin (juz 1 hal 136)
Al Majmu Syarh Al Muhadzab (juz 4 hal 4)
Asnal Mathalib (juz 1 hal. 200-201)