Hadis Nabi saw tentang Keutamaan Bulan Rajab
Doa ketika melihat bulan sabit Rajab
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”
Hadis ini bersumber: Al-Faqih Abu
Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dari Al-Imam Abu A’la’, tahun
399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin Abu Bakar, dari Zaidah
bin Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (Fadhail
Syahr Rajab: 494)
Penetapan Nabi saw tentang bulan Rajab
Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban …”
Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, Dzul Hijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban …”
Hadis ini bersumber dari: Syeikh
Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu Amer Muhammad bin Ahmad
dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Abdul
Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari
ayahnya, ia salah seorang sahabat Nabi saw.
Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan
oleh Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami’, dan Muslim
bin Hujjaj Al-Qusyairi dalam Musnadnya. Semuanya bersumber dari jalur
Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.
Penamaan bulan Rajab sebagai bulan Allah
Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …”
Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …”
Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur
Zhafr bin Muhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari
Makki bin Khalaf, dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari
Isa bin Musa, dari Ubaiz bin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari
Atha’ dari Siti Aisyah isteri Nabi saw.
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said
Al-Khudri, dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali
Asy-Syabibi, dari Abul Hasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu
Abdillah Muhammad bin Isa An-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari
Al-Husein bin Salamah Al-Wasithi, dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin
Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr
Rajab: 496)
Hari-hari bulan Rajab tercatat di langit
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…”
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…”
Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim
Ar-Razi dari Abu Nashr Manshur bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin
Yazid dari Al-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin
Yahya, dari Mas’ar bin Athiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr
Rajab: 497)
Keutamaan mandi sunnah di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.”
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.”
Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin
Abi Manshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far Ar-Razi dari Ja’far
bih Sahel, dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari
Hafsh bin Umar dari Abban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail
Syahr Rajab: 497)
Puasa Nabi saw di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.”
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.”
Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali
bin Ahmad Al-Faqih, dari Abu Amer Muhammad Al-Muqarri dari Ali bin Said
Al-Askari, dari Umar bin Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah dari
Hisyam bin Hassan, dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan Rajab, sehingga kami berkata beliau tidak berbuka dan berbuka…
Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan
Muhammad bin Al-Husein bin Dawud Al-Hasani, dari Abu Bakar Muhammad bin
Ahmad, dari Abu Azhar As-Salithi, dari Muhammad bin Abid dari Usman bin
Hakim dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas. (Ibid: 499)
Keutamaan puasa di bulan Rajab
Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan yang agung, di dalamnya kebaikan dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di dalamnya, maka ia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluh lima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya.”
Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan yang agung, di dalamnya kebaikan dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di dalamnya, maka ia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluh lima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya.”
Hadis ini bersumber dari: Abul Qasim
Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari Abu Muhammad Ali bin Muhtaj
Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz Al-Baghawi, dari Ma’la
bin Mahdi dari Usman bin Mathar Asy-Syaibani, dari Abdul Ghafur, dari
Abdul Aziz dari ayahnya, dia salah seorang sahabat Nabi saw. (Ibid: 499)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan bulan Rajab ia akan
diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratil maut dan azab kubur.
Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini ia akan
diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tiga
hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang
sangat menakutkan.” (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)
Keutamaan puasa tiga hari berturut-turut
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun.”
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun.”
Hadis ini bersumber dari: Ali bin Syuja’
bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin bin Ahmad bin Ayyub
Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari, dari
Ya’qub bin Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab:
500)
Keutamaan puasa pada hari Bi’tsah
Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi.
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa ada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enam bulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawa risalah kepadanya.”
Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi.
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa ada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enam bulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawa risalah kepadanya.”
Hadis ini bersumber dari: Abu Sa’d
As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin Thahir Al-Adib, dari Muhammad bin
Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Said dari Dhamrah bin
Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saher bin Hausyab
dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 500)
Masih banyak lagi hadis-hadis yang
bersumber dari para sahabat Nabi saw tentang keutamaan bulan Rajab.
Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw, akan kami sebutkan di
bagian amalan praktis dan doa-doa di bulan Rajab