AYO RENCANAKAN TUJUAN KEUANGAN KITA

blogger templates

Detak kehidupan kita sepanjang waktu, mau tidak mau kita akui, tidak pernah terlepas dengan kebutuhan akan uang. Pagi hari para istri sudah harus memutar otak memikirkan belanja apa hari ini untuk menu makan keluarga. Tidak hanya sebatas menunya, namun juga harus disesuaikan dengan anggaran dana yang ada hari ini. Belum lagi anak sekolah yang butuh uang transport. Tidak sampai di situ, anak yang mau berangkat sekolah pun merengek minta uang jajan. Karena ibu yang baik tidak membolehkan anak-anak jajan di sembarang tempat, akhirnya disiasati untuk membawakan bekal snack dari rumah. Siasat ini pun tetap memerlukan dana. Kemudian sang ayah pun tengah bersiap berangkat kerja. Untuk apakah sang ayah berangkat kerja? Untuk memenuhi kewajibannya menafkahi keluarga. Kehidupan pun berjalan….dengan kisah masing-masing….
Kita sadari atau tidak, sebagian besar waktu para ayah, habis di tempat mereka bekerja. Ketika fajar menyingsing, para ayah sudah siap-siap untuk berangkat ke tempat kerjanya. Terkadang sang ayah tak sempat untuk menyapa hangat anaknya. Mungkin sang anak masih terlelap atau sedang sibuk persiapan berangkat sekolah. Ayah pulang pun, hari telah petang. Atau bahkan larut malam. Karena kesibukan pekerjaan yang sedemikian padat. Ini pun dialami juga oleh ibu bekerja. Fenomena ibu bekerja sudah biasa seiring perkembangan jaman dimana kebutuhan manusia semakin kompleks. Lalu mengapa sang ayah dan ibu melakukan hal demikian? Karena tanggung jawab menafkahi keluarga…
Bisa kita bayangkan berapa besar waktu yang kita sediakan untuk anak, orang tua atau untuk pasangan kita? Ternyata waktu yang ada adalah sisa waktu dari waktu kita yang habis untuk pekerjaan kita. Dan ternyata energi kita untuk keluarga kita adalah sisa energi yang terkuras setelah bergulat dengan pekerjaan kita. Pekerjaan untuk apa? Untuk mendapatkan sejumlah uang yang akan kita gunakan untuk kehidupan dan kesejahteraan keluarga kita.
Betapa besar pengorbanan yang kita lakukan untuk menafkahi keluarga kita. Namun tanpa disadari, pengorbanan yang akhirnya menghasilkan sejumlah uang yang diterima per bulan atau pertahun dalam bentuk gaji, bonus, keuntungan ternyata dengan cepat habis untuk pemenuhan kebutuhan. Sering kita mendengar candaan tentang ‘tanggal tua’ atau ‘menu akhir bulan’ atau ‘tanggal mengencangkan ikat pinggang’. Yang artinya ada nuansa yang berbeda ketika penghasilan itu baru diterima kemudian seiring waktu habis begitu saja.
Apabila kita renungkan, rasanya tidak sebanding antara pengorbanan kita meninggalkan keluarga untuk mencari nafkah dengan nilai penghasilan yang kita terima. Namun apa yang bisa dikata, inilah realita kehidupan yang harus kita jalani. Tentu saja kita tidak ingin terjebak dalam kesia-siaan. Apakah penghasilan yang kita terima hanya akan habis sekejap untuk kebutuhan sesaat? Padahal tak selamanya kita mampu bekerja sekuat saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga. Akan ada fase dimana kita tidak seproduktif saat ini. Sementara kebutuhan hidup yang memerlukan uang, akan berjalan hingga akhir hayat kita. Bahkan ketika kita meninggal pun, ada biaya pemakaman yang harus disiapkan. Karena hal-hal demikianlah maka kita perlu merencanakan tujuan keuangan kita.
Dengan merencanakan tujuan keuangan, kita akan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kita pun akan bisa mengatur skala prioritas alokasi keuangan kita. Ingat! Uang itu kita dapatkan dengan kerja keras kita. Maka alokasikanlah sebijak mungkin. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang perlu untuk dipenuhi. Sandang atau pakaian adalah suatu kebutuhan. Namun ketika harga pakaian yang akan dibeli melebihi kemampuan keuangan, itu bukan lagi kebutuhan namun sebatas keinginan. Mobil, walaupun harganya mahal, bila keberadaannya bisa membantu mobilitas aktivitas kita maka akan menjadi kebutuhan.
Kebutuhan tiap orang atau keluarga berbeda. Maka perencanaan tujuan keuangannya pun tidak bisa disamakan. Ada keluarga yang cukup memiliki kendaraan roda dua dan untuk bepergian lebih suka menyewa atau naik kendaraan umum. Sementara ada keluarga yang membutuhkan kendaraan roda empat bahkan tidak cukup satu kendaraan. Ada yang merasa perlu anak-anaknya sekolah di luar negeri, ada yang membutuhkan liburan setiap tahun dan sebagainya.
Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sama setiap saat. Begitu juga kondisi keuangan kita. Ketika kondisi keuangan kita bagus, kita bisa leluasa menggunakannya untuk keperluan kita sehari-hari, untuk kebutuhan primer dan non primer. Namun ketika keuangan kita menghadapi masalah bahkan sangat pelik, bisa memenuhi kebutuhan primer rasanya sudah untung banget. Boro-boro mikir menabung apalagi investasi. Malah bisa-bisa asset yang sudah dikumpulkan sedikit demi sedikit hilang begitu saja.
Maka itu, mari kita mulai merencanakan tujuan keuangan kita. Agar kita bisa melihat dengan jelas kekuatan keuangan kita. Agar kita bisa mengatur skala prioritas keuangan kita. Agar kita bisa segera mengantisipasi bila terjadi masalah terhadap keuangan kita.