3 TRIK UNTUK BISA MENYISIHKAN
PENGHASILAN
Pada
kenyataannya, saya sering menemukan ada banyak orang yangò walaupun
penghasilannya
besarò sering
kali kesulitan untuk menyisihkan uang dari
penghasilannya.
Bukan satu dua kali saya bertemu dengan orang yang punya gaji
hingga
sepuluh juta, bahkan dua puluh juta, tapi teteeeeup saja
susah buat mereka
untuk
bisa menyisihkan penghasilan agar bisa diinvestasikan dan diputar menjadi
lebih
besar lagi.
Oleh
karena itu, saya punya 3 trik yang mungkin bisa Anda pakai untuk bisa
menyisihkan
penghasilan sebelum penghasilan itu habis Anda pakai.
1. Menabunglah dimuka, jangan
dibelakang.
C
oba lihat, apakah selama ini Anda selalu menabung di belakang setelah
membelanjakan
semua penghasilan Anda? Bila ya, pantas saja Anda jarang bisa
menabung.
Kenapa? Oleh karena, uang Anda selalu habis tak berbekas. Maklum,
uang
memang lebih enak dipakai daripada ditabung. Ya, kan? Jadi, daripada
ditabung
di belakang setelah membelanjakan semua penghasilan Anda, kenapa
tidak
mencoba untuk menabung di muka segera setelah Anda mendapatkan
penghasilan?
Katakan saja Anda dapat penghasilan tiap tanggal 26 setiap bulan.
Cobalah
menabung setiap tanggal 26, 27, atau 28 sebelum Anda memakai
penghasilan
itu. “Loh, nanti penghasilan saya habis dong?” begitu mungkin kata
Anda.
Ya biar saja, toh Anda sudah sisihkan dulu sebelum penghasilan itu dipakai,
kan? “Lho, nanti uang untuk biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong?”
RahasiaHallah, kalaupun penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga,
kan? Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu
sebagian, daripada
nabungnya
di belakang terus habis? Ya nggak?
2. Minta tolong kantor yang
memotongnya untuk Anda.
Pada
beberapa kasus,
Anda
mungkin bisa minta tolong kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda
dan
melakukan proses menabungnya buat Anda.
Saya
kasih contoh, kalau Anda punya investasi di reksadana, pembelian reksadana
tersebut
harus dilakukan dengan mentransfer uang ke rekening bank kustodian
mereka.
Nantinya uang itu oleh mereka dibelikan unit reksadana. Disini, Anda
bisa
meminta kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda di muka dan
melakukan
proses transfer itu sehingga Anda tidak perlu lagi repot-repot
melakukan
proses menabung. Toh, Anda tetap menabung di muka, kan?
Pertanyaannya
sekarang, memang bisa kantor melakukannya? Bisa dong. Cuma,
Anda
harus ngomong dulu ke mereka. Wong
kalau anda punya utang ke kantor
saja
cara pengembalian yang mereka minta adalah dengan sistem potong gaji,
kan?
Kalau mereka bisa memotong gaji Anda untuk menutupi utang yang mereka
berikan
buat Anda, apalagi kalau Anda cuma minta kantor melakukan proses
menabung
buat Anda? All you have to do is just
ask ….
3. Pakai celengan .
Eit, jangan kaget, yang namanya celengan itu tidak selalu buat
anak
kecil, tapi juga untuk orang dewasa. Bedanya adalah apa yang Anda celeng.
Kalau
anak kecil nyeleng koin, entah seratus, lima ratus, atau seribu, Anda bisa
nyelengò katakanò lembaran dua puluh ribu rupiah. Lho, bagaimana caranya?
Gampang:
setiap kali Anda mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu rupiah,
tetapkan
tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK
BELANJA.
Langsung saja masukkan ke celengan. Jadi, setiap kali bertemu
lembaran
uang dua puluh ribu, langsung dicelengin.
Setiap
kali bertemu lembaran dua puluh ribu, celeng lagi. Begitu seterusnya. Anda
akan
kaget begitu tahu berapa jumlah yang bisa Anda kumpulkan di akhir bulan.
Misalnya,
Anda belanja barang senilai Rp.15.000,- dengan menggunakan
lembaran
uang Rp.50.000,-. Berarti, Anda akan punya kembalian sebesar
Rp.35.000,-,
yang terdiri atas selembar dua puluh ribu dan tiga lembar lima ribu.
Nah, celengin deh uang dua puluh ribu Anda. Anda toh sudah menetapkan tekad
sebelumnya
untuk tidak memakai lembaran dua puluh ribu itu, kan?
Sekarang,
untuk membentuk aset dan bisa menjadi kaya, apakah semuanya harus
bergantung
pada kemampuan Anda dalam menyisihkan penghasilan? Sebenarnya, ada
lagi
yang menentukan, yaitu seberapa bergunanya harta yang sudah Anda kumpulkan
dan
miliki sepanjang hidup Anda.
Untuk
itu, kita akan membicarakannya pada kiat pertama setelah ini, yang akan
disusul
dengan kiat-kiat lain yang berguna buat Anda dalam mengelola kekayaan.