USTAD JEFRI AL BUCHORI, ORATOR BERPENGARUH

blogger templates


ustad jefri al buchori
Ustad Jefri Al Buchori
Jefri Al Buchori atau yang kerap disapa Uje lahir di Jakarta pada tanggal 12 April 1973 adalah seorang pendakwah, ustad, penyanyi sekaligus artis. Ustad Uje kerap juga dipanggil sebagai ustad gaul karena dalam dakwahnya sering menggunakan gaya bahasa anak muda.
Putra ketiga dari lima bersaudara ini sejak kecil sudah diberikan pendidikan agama yang baik, termasuk mengaji, oleh kedua orang tuanya Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana. Tak heran, berkat bimbingan orangtuanya, Jefri kecil sudah fasih dalam membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Bahkan karena kepandaiannya itu, ia berhasil mencatatkan prestasi saat masih duduk di bangku SD dengan menjuarai Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) hingga tingkat provinsi.
Setelah lulus SD Uje bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti Tangerang. Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama setahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje justru semakin bertambah. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah.
Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Uje mulai ‘menemukan’ Tuhan tatkala ia diajak umroh beserta ibu dan kakaknya untuk bertobat. Dapat menginjakkan kaki di tanah sang nabi mendatangkan sensasi tersendiri di hati Uje kala itu. Terlebih saat ia dapat bersandar di Ka’bah, seketika ia teringat pada masa lalunya, kelamnya kehidupan yang pernah ia jalani membuat air mata penyesalan mengalir deras dari matanya. Saking merasa berdosanya, ia membentur-benturkan kepalanya sambil meminta ampun kepada Allah SWT. Ia berharap segala dosa yang telah dilakukannya dapat diampuni.
Uje mulai berdakwah di majelis taklim, mushola, dan masjid. Ia berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.
Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu di tahun 2007.
Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas motor bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.
Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Fatmawati, namun akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya. Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta Selatan setelah sebelumnya di sholatkan di Masjid Istiqlal.
Meninggalnya Ustad Jeffry Albuchory alias Uje secara mendadak, sangat mengejutkan banyak pihak. Beberapa hari sebelumnya, Uje mengirim broadcast message melalui Blackberry Messenger untuk meminta maaf dan menyatakan nomornya tidak akan aktif lagi.
“Assalamualaikum.. Mulai hari ini saya gak lagi pakai nomor HP dan bbm ini.. Sekali lagi maaf lahir bathin.. Pasti byk salah_nya. Wslm,” tulisnya tiga hari lalu, sekitar pukul 16.45 WIB.
Bukan hanya itu, ‘firasat’ yang dirasakan Uje juga pernah diperbincangkan dengan Fajar, adiknya. Beberapa waktu sebelumnya, ia mengeluh ingin berhenti ceramah.
“Kemarin sempat ngobrol, katanya ‘Gue mau istirahat ceramah, udah capek’,” cerita Fajar lagi.
Ustad Soulmed juga mengungakapkan bahwa pada pertemuan terakhir sebelum meninggal, Uje berbicara sesuatu yang aneh seakan mau pamitan. Ia bahkan menyerahkan cincin dan kopiah sambil berpesan agar meneruskan dakwahnya. Dalam pertemuan itu ustad Soulmed sampai menangis, dan ternyata itu adalah pertemuan terakhir kedua sahabat.
Dari sudut pandang AHLI NASKAH PIDATO, Uje adalah seorang orator yang ulung dan memiliki daya pengaruh yang luar biasa bagi masyarakat. Pidatonya selalu ditunggu banyak kalangan, khususnya kaum muda. Berkat peran Uje, banyak anak muda yang semula merasa ikut pengajian sebagai sesuatu yang “kurang keren”, kini sebaliknya, anak-anak muda tak ingin ketinggalan berguru dan mendengar ceramah pidato Uje.
Selamat Jalan Uje, kau pergi selamanya, tapi karya dan darma baktimu akan tetap dikenang seluruh anak negeri.