Jokowi Persilakan DPRD Gunakan Hak Interpelasi Soal KJS
Jokowi mengaku sudah memiliki jawaban jika nanti diinterplasi dewan.
Ia mengatakan tak khawatir, karena telah mempersiapkan jawaban.
"Biasa saja, orang interpelasi, ditanya kok, ya nanti dijelaskan,"
ujar Jokowi saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,
Senin 27 Mei 2013.
Jokowi menilai, saat ini penerapan KJS sudah sesuai dengan yang
diharapkan. Bahkan, 16 rumah sakit swasta yang dikabarkan mundur sebagai
pelaksana KJS, menyatakan dukungannya terhadap program andalan Jokowi
sejak kampanye Pilkada DKI 2012 ini.
"Akhirnya bergabung kembali. Santai aja, nanti soal mengurus izin bisa bergantian," tuturnya.
Jokowi mengatakan dirinya siap untuk berkomunikasi kepada pihak RS
yang terkendala dengan kebijakan ini. Sehingga persoalan-persoalan di
lapangan dapat terselesaikan.
"Kesehatan kan hak rakyat kemudian ada yang ganggu-ganggu. Ngomong
lah, diajak bicara tiap menit saja kita siap tiap jam, kita buka kok,
itu kan namanya tidak punya rasa sosial kemanusiaaan. Wong, dalam perang saja musuh sakit harus disembuhkan kok, ini rakyat sendiri ditinggal," ujar mantan Wali Kota Solo ini.
Terkait tuntutan sejumlah RS untuk menaikkan besaran premi dalam
program KJS, menurut Jokowi saat ini masih dikalkulasi. Namun, ia
menambahkan, sesungguhnya jumlah premi yang ada saat ini sudah cukup
tinggi untuk bisa memberikan pelayanan kepada jutaan pasien KJS di Ibu
kota.
"Nasional saja Rp15 ribu, kita sudah Rp23 ribu kok, berarti sudah
tinggi. Kalau ada persoalan-persoalan kan hanya teknis lapangan jasa
medisnya, khususnya pada operasi tertentu, dikomunikasikan lah, tidak
usah mundur," kata Jokowi.