Takut terulang, jatah cetak PT Ghalia diambil alih

blogger templates
Reporter : Mustiana Lestari

 
Takut terulang, jatah cetak PT Ghalia diambil alih

PT Ghalia gagal memenuhi target percetakan soal Ujian Nasional (UN) setingkat SMA dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang mengakibatkan sejumlah daerah menunda pelaksanaan UN. Belajar dari pengalaman, Kemendikbud mengalihkan proyek percetakan soal UN SMP ke percetakan lainnya.

"Kami sudah memetakan akar persoalan ada di percetakan maka Senin (15/4) malam, kami komunikasi dengan Irjen dan seterusnya. Kami putuskan PT Ghalia kami ambil alih, karena jika diteruskan nasibnya akan sama, jadi kami bagikan ke ketiga percetakan PT Pura Barutama, PT Temprina dan PT Jasuindo Tiga Perkasa," kata Mendikbud, M Nuh di kantornya, Jakarta, Minggu (21/4).

Nuh mengaku akan segera mengurus perubahan anggaran cetak ini dengan PT Ghalia, termasuk soal membengkaknya anggaran akibat keterlambatan cetak soal. "Pembengkakan anggaran ada yang menghitungnya, yaitu dari kontrak yang harus dimanfaatkan, Ghalia kan janjinya sama. Berarti mode-nya bisnis to bisnis. Bisa dihitung pakai ekuivalennya, kita tidak boleh terperangkap dengan teknis yang kecil-kecil," ujar Nuh.

Jatah cetak naskah UN SMP/MA yang diserahkan ke tiga perusahaan cetak adalah PT Pura Barutama: Kaltim, Kalsel, Sulbar dan Gorontalo; PT Temprina: Sulsel, Sultra, Sulteng dan Sulut; PT Jasuindo Tiga Perkasa: NTB dan NTT; PT Ghalia: Bali.

Kendati pelaksanaan UN masih carut marut, Nuh mengklaim telah melakukan perbaikan sistem dalam ujian nasional. "Kami telah melakukan perbaikan UN misalkan dulu UN bobotnya 100 persen setelah diskusi akhirnya 60-40 persen, itu bagian perbaikan, Dulu variasi soal 1 naik menjadi 5, tahun ini kita naikan menjadi 20," kata Nuh.

Nuh tak kaget setelah diundurnya UN SMA di 11 propinsi akan semakin banyak yang mendesak dihapusnya UN. Menurutnya, siapapun boleh menyampaikan pendapat dan evaluasi. "Kami tentu sangat terbuka untuk evaluasi. Silakan, asal ada landasan akdemik yang memadai kita terbuka," jelas Nuh.

Untuk UN SMP dan MTS ini melibatkan 3.717.498 siswa di 51.163 sekolah. Ujian Nasional SMP/MTS diselenggarakan serentak dan sesuai jadwal yaitu pada Senin (22/4).