MENJADI ENTERPRENEUR

blogger templates

Mimpi Jadi Entrepreneur

“Jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud”.
Banyak di antara kita, yang ingin bekerja pada perusahaan orang lain,
sebagai karyawan. Apakah itu karyawan perusahaan swasta maupun pegawai
negeri. Alasannya, kita tentu sudah tahu semua, yaitu sebagai karyawan
yang dibutuhkan adalah “keamanan”. Setiap bulan ada kepastian terima gaji.
Setelah tua dapat pensiun.
Mengapa tidak tertarik untuk menjadi entrepreneur ? Mungkin hal itu karena
di antara kita banyak yang tidak siap menghadapi risiko atau lebih tepat
disebut suka menjauh dari risiko. Sehingga, tidak mengherankan, banyak di
antara kita yang kemudian takut untuk menjadi entrepreneur. Karena
inginnya ‘aman-aman’ saja, saya kira itu sebabnya mengapa yang sudah jadi
karyawan pun sulit untuk berubah menjadi entrepreneur.
Oleh karena itu, saya mengajak bagaimana kalau kita menjadi entrepreneur.
Menurut saya, jika kita punya tekad besar, tak mustahil hal itu akan
terwujud. Saya yakin, kita akan lebih bangga, karena kita akhirnya punya
banyak karyawan, dan bisa menggaji mereka, cobalah kita jalani.
Pemikiran saya ini memang beda dengan saat kita sekolah dulu. Dimana
setelah kita lulus nanti, mencari kerja, lalu bekerja keras, dan terus
mendapatkan uang. Setelah uang itu kita raih, uang itu kita tabung. Jadinya,
kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani mengambil resiko.
Kita tak pernah belajar bagaimana untuk berani membuka usaha. Tapi
sebaliknya, kita justru lebih diajarkan bagaimana kita bisa mencari pekerjaan
pada perusahaan orang lain atau istilah lain, menggantungkan nasib kita
pada orang lain.
Akhirnya apa yang terjadi, kalau dia terkena PHK. Akibatnya, mereka pun
menganggur. Saya justru berpendapat, bahwa sistem pendidikan kita
semestinya tidak seperti itu. Tapi sebaliknya, sistem pendidikan kita
seharusnya mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri. Oleh karena itulah,
menurut saya, di era otonomi sekarang ini tak ada salahnya kalau kita mau
membangun mental dan emosi kita.
Kita harus pula selalu punya keberanian mengambil risiko. Kita tidak
seharusnya takut membuat kesalahan, dan kita tidak seharusnya takut untuk
gagal, dengan begitu kita akan lebih punya keberanian membuka usaha.
Bahkan, menurut Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”,
agar kita bisa menjadi pengusaha, maka kita harus punya mimpi. Kita harus
punya tekad besar, kemauan untuk belajar, dan punya kemampuan
menggunakan dengan benar asset kita yang tak lain merupakan pemberian
Tuhan.
Itu sebabnya, mengapa banyak orang di sekitar kita yang tidak tertarik untuk
memiliki bisnis sendiri. Jawabannya, dapat disimpulkan dalam satu kata :
R-E-S-I-K-O
Yah, takut menghadapi risiko. Sehingga, mental dan emosi kita hanya ingin
‘aman–aman’ saja. Oleh karena itu, kenapa kita tidak mau mencoba menjadi
pengusaha. Kalau kita punya mimpi dan tekad besal, kita bisa menjadi
entrepreneur. Apalagi, kalau kita mau merubah mental dan emosi kita yang
selama ini inginnya selalu menjadi karyawan. Mental dan emosi untuk selalu
aman menerima gaji, seharusnya kita ubah menjadi mental dan emosi untuk
bisa memberi gaji.
Anda berani mencoba ?..............Buktikan,,,,,,,,