Saya adalah manusia, sama seperti orang-orang lain pada
umumnya, karena pada dasarnya semua orang sama, akan tetapi karakteristiklah
yang membedakan antara satu dengan yang lainnya, dimana karakteristik setiap
orang tidaklah sama.
Berbicara mengenai karakteristik, ada banyak hal dalam
diri saya yang akan saya ungkapkan, mulai dari hakikat hidup menurut pandangan
saya, kebiasaan, arti kebahagiaan, dan lain-lain.
Hakikat hidup, menurut saya, hakikat hidup adalah ibadah,
walau harus saya katakan bahwa saya pun masih jauh dari sempurna dalam ibaadah,
karena ibadah merupakan pengaplikasian rasa syukur saya pada sang pencipta Yang
Maha Ghaib. Dalam hal ini saya menganut aliran Idealisme Objektif, dimana
segala sesuatu yang ada adalah berasal dari ide universal, yang dimaksud dengan
ide universal ini adalah yang ghaib, yang tak terjangkau oleh manusia, dialah
Tuhan. Akan tetapi tidak semena-mena saya memvonis bahwa segala yang ada
tercipta dari yang ghaib, tentunya ada kolaborasi antara yang ghaib dengan
materil, pada kebenaran faktanya bahwa materi yang ada berasal dari materi yang
ada pula, tapi pada hakekatnya semua atas kehendak yang maha ghaib, yaitu
Tuhan.
Maka dari itu sudah saya katakan sebelumnya bahwa hakekat
hidup saya adalah untuk beribadah. Selain dari pada bentuk dari rasa syukur
saya pada Tuhan, ibadah memberi banyak manfaat pada diri saya. Diantaranya
kebahagiaan batin, dan ketenangan jiwa ketika sedang melaksanakannya dengan
khusyuk.
Dalam hal sifat atau fitrah yang dimiliki, saya jujur
katakan bahwa sejatinya saya adalah orang yang relatif pendiam, pemalu, tertutup
dan membutuhkan kasih sayang. Hal ini akan tampak terlihat ketika saya
berhadapan dengan orang yang tidak saya kenal, saya akan cenderung berdiam
diri, akan berbicara ketika orang yang berada di hadapan saya itu bertanya
lebih dahulu pada saya. Tapi beda halnya ketika saya dengan teman atau orang
yang sudah saya kenal. Saya cenderung banyak berbicara, karena dalam diri saya
mengatakan bahwa saya harus membuat teman saya terhibur dengan apa yang saya
bisa. Tapi ini tidak bekerja manakala saya berhadapan dengan wanita yang saya
sukai, lagi-lagi sejatinya saya tampak, saya cenderung menutup diri untuk
berkata atau bahkan berbincang-bincang dengan wanita tersebut. Dapat saya
katakan bahwa saya orang yang membutuhkan kasih sayang, karena saya adalah
orang yang ingin diperhatikan oleh semua orang yang saya kenal.
Saya alergi terhadap orang yang smart dan sok smart,
dalam arti kata orang tersebut sangat menonjolkan kepintaran yang dia punya
dalam segala situasi. Saya membenci orang yang ibarat kacang lupa kulitnya,
orang yang lupa daratan, dan tidka menghargai temannya sendiri.
Dalam hal kepintaran, saya cenderung mengkategorikan
manusia dengan 2 kategori, yaitu kategori jenius, dan kaegori pekerja keras.
Orang yang jenius ialah orang yang mungkin sudah diberkati oleh tuhan, sehingga
dia tidak usah terlalu susah payah dalam belajar, bahkan ia bisa walaupun ia
tidak belajar. Dan orang yang pekerja keras, ialah orang yang daya ingat dan
fahamnya rendah, ia harus ekstra keras bila ingin memahami atau menghafal
sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran. Saya tidak tahu termasuk kategori
manakah saya, karena saya merasa kesulitan disaat dituntut untuk mempelajari
hal-hal yang bersifat hafalan, tapi saya cenderung menyukai hal-hal yang
menggunakan logika dalam belajar. Saya hanya menekuni apa yang saya sukai dalam
hal pelajaran.
Saya adalah orang yang sejatinya pendiam, tertutup pemalu
dan membutuhkan kasih sayang, mungkin karena hal itu saya cenderung menyukai
wanita yang kalem, lemah lembut, feminim, dan penuh kasih sayang. Selama ini
baru hanya satu wanita sajalah yang memenuhi kategori tersebut yang pernah
singgah dalam kehidupan saya, dan sekarang wanita tersebut telah memilih apa
yang terbaik baginya. Meskipun menyisakan sakit, tapi saya mempunyai prinsip
bahwa Dunia tak selebar daun kelor.
mempunyai banyak hobi adalah fitrah dari setiap manusia, dan
hobi saya diantaranya adalah bersurfing di dunia maya, jalan-jalan,
mendengarkan atau memainkan musik, dan lain-lain.
Senang rasanya ketika bersurfing di internet, karena
dengann internet, saya mendapatkan banyak wawasan, berita, dan hiburan. Saya
layaknya remaja-remaja lain menyukai situs jejaring sosial Facebook, saya
senang mempunyai banyak teman, walaupun teman-teman yang ada di internet takkan
pernah saya temui, ada pula teman dari mancanegara, dengan berchatting dengan
mereka, saya mendapatkan pengetahuan dalam berbahasa berbahasa, dan saya
mendapat fakta-fakta yang menarik dari hasil chatting saya, bahwasanya
anak-anak SMA atau kuliahan di negara-negara lain seperti norwegia, turki, atau
tunisia, masih kalah dalam hal berbahasa inggris oleh saya, itu dapat di
buktikan ketika mereka saya ajukkan pertanyaan yang sederhana namun sulit di
cerna bagi mereka, seperti “Have you any job when you get a leisure time?” dan
mereka hanya menjawab “I don’t know” atau “What do you mean?”. Tapi pada suatu
waktu, saya chatting dengan orang asal australia, saya di tuntut untuk ekstra
teliti dalam menerjemahkan setiap kata yang dia keluarkan, saya pun pernah
bertanya kepada dia apakah bahasa inggris saya acak-acakan, dia menjawab, “Your
english is good so far”, saya lega mendengar itu.
Jalan-jalan atau traveling, cukup menyenangkan dilakukan
ketika hari benar-benar libur, biasanya saya memilih pantai untuk urusan ini,
karena dari dulu saya sangat menyukai pantai/laut, karena di pantai terdapat
kombinasi warna antara hijau dan biru, saya menyukai itu, selain itu, angin
yang berhembus di pantai menambah suasana sejuk pada jasmani, hati pun terasa
damai dimanjakan oleh pemandangan yang fantastis, birunya laut, hembusan angin,
panorama pinggir pantai yang dihiasi hijaunya pepohonan dan rumput-rumput yang
tumbuh disekitar, membuat saya merasa bahwa inilah surga yang ada di dunia.
Selain itu, jalan-jalan ke hutan pun merupakan hobi saya,
pada masa kecil saya sering melakukan ini, pergi ke tengah hutan, tidak mau
tahu apa bahaya yang ada di dalam hutan demi sebuah pengalaman dan mengobati
penasaran. Biasanya yang saya lakukan di dalam hutan ialah memperhatikan
satwa-satwa yang baru saya jumpai, berburu burung atau bajing dengan hanya
menggunakan ketapel, mencari buah-buahan yang sekiranya bisa dimakan, tidak
tahu apakah itu milik orang lain atau tumbuh alami, asalkan ada, kenapa tidak saya
mencicipinya walau hanya satu buah atau
dua buah. Rasanya saya dapat hidup di hutan walaupun tanpa membawa bekal,
karena pengalaman yang telah saya dapatkan.
Saya pun hobi memancing, entah ini menurun dari hobi ayah
saya ataupun timbul dari diri sendiri, yang jelas saya menyukainya.
Yang terakhir dan yang paling saya tekuni saat ini adalah
hobi saya yang berkaitan dengan musik. Saya senang mendengar musik, bermain
musik dengan alat, ataupun bermain di studio rental, karena saya mempunyai band
walaupun saya tak semahir orang lain, tapi cukup untuk sekedar menyalurkan
hobi. Saya menyukai banyak jenis musik, entah itu rock, alternative, emo, pop,
asalkan cocok dengan telinga saya. Akan tetapi hati saya cenderung pada
lagu-lagu seperti rock, alternative dan emo, yang notabenenya bervokal keras
yang dapat membuat orang yang sakit gigi marah-marah. Karena menurut saya musik
harus enerjik ketika diminkan, walau mungkin saya menyukai lagu pop yang
bervokal lembut ketika mendengarkannya lewat handphone atau MP4. Menurut saya,
bermusik itu tergantung situasi dan kondisi hati. Tapi, semua itu syaratnya
harus berbahasa inggris, entah mengapa sejak kecil saya lebih cenderung
mennyukai musik barat, mungkin sudah bakat saya dalam hal itu.
Saya pun dapat menafsirkan hobi musik seseorang dilihat
dari sikap orang tersebut. Jika orang tersebut berprilaku lemah lembut, kalem,
pendiam, terutama kebanyakan kaum hawa tentunya menyukai lagu-lagu pop ataupun
slow, seperti Dewa, Peterpan, Wali dan lain-lain. Kebanyakan kaum hawa lebih
spesifik menjurus pada lagu-lagu romantik seperti lagu-lagu miliknya Ada Band, Ungu,
dan band-band indonesia yang sekarang ini notabenenya kebanyakan bertemakan
cinta dan bullshit! Maka dari itu band-band yang ada di indonesia sekarang ini
lebih kebanyakan bertema cinta dan antek-anteknya, kemudian tenggelamlah
band-band rock. Kemudian orang yang berprilaku radikal, berjiwa bebas dan
enerjik, tentu menyukai lagu-lagu rock metal, seperti Pas Band, Superman Is
Dead, Netral, dan lainnya. Adapun orang yang bernuansa hati agamis, mereka
cenderung menyukai lagu-lagu religi, seperti Opick, Sulis, Bimbo, Gigi album
religi, dan lainnya. Orang yang mencintai daerahnya, menyukai lagu-lagu daerah,
seperti Doel Sumbang, dan saya termasuk kedalamnya.
Kebahagiaan, adalah dambaan setiap orang, akan tetapi
akan berbeda-beda ketika ditanya cara memperolehnya. Ada yang berkata bahwa
tiada uang tiada bahagia, tiada cinta tiada bahagia, tiada ibadah tiada
bahagia, tercapainya tujuan merupakan bahagia, kumpul dengan keluarga itu
bahagia, banyak teman juga bahagia, apalagi mempunyai pacar cantik atau
ganteng, serasa dunia milik berdua, yang lain cuma numpang.
Ketika saya ditanya cara memperoleh bahagia, saya akan
menjawab bahwa saya akan bahagia ketika kebutuhan jasmani, rohani, akal dan
hati saya terpenuhi.
kebutuhan jasmani saya akan terpenuhi ketika saya masih
bisa makan, minum, bernafas, merasa badan saya fit. Memperolehnya tentu saja
dengan makan, minum, berolah raga, dan sebagainya.
Rohani pun akan terpenuhi apabila saya sedang beribadah,
mendengarkan ceramah dari ustadz atau kyai, karena saya sudah merasakan
lingkungan pesantren walaupun hanya setahun. Saya merasa tenang dan damai
selama berada di lingkungan ini, mendengarkan isi kitab yang ditafsirkan oleh
ustadz saya yang isinya mengenai balasan orang-orang yang beribadah dan berbuat
baik.
Memenuhi kebutuhan akal tentunya harus dengan menggunakan
pemikiran. Jujur saya katakan saya merasa pusing dan bingung saat akal saya
diajak berfikir dan hasil pemikiran itu nihil. Akan tetapi akan terasa puas dan
senang ketika pemikiran itu menemui pemecahan dan hasil yang optimal.
Yang terakhir adalah hati. Saya sedikit bingung, apakah
yang saya konsumsi untuk hati supaya merasa bahagia. Mungkin salah satunya
adalah mempunyai orang-orang yang disayangi, yang harus dilindungi dan dijaga.
Biasanya saya merasa bahagia dalam hati ketika semua kebutuhan di atas
terpenuhi, dilengkapi dengan cinta mungkin, berbagi perasaan terhadap seseorang
yang spesial dalam hati juga termasuk kebahagiaan hati, tersalurkanya hobi.
Yang terakhir adalah tujuan hidup, semua orang islam
sepakat bahwa tujuan hidup di dunia adalah akhirat, maka dari itu dunia adalah
ladang untuk menanam kebaikan dan memanen hasilnya yaitu amal, amal ini adalah
tabungan kita di akherat untuk ditukar dengan surga, akan tetapi surga
hahekatnya adalah kemurahan dari Yang Maha Kuasa, karena amal kita tidak akan
cukup untuk membeli surga yang dimiliki Tuhan, itulah yang saya dapatkan dari
seorang ustadz yang saya teladani.
Selain hal diatas, banyak orang pula yang mengatakan
bahwa tujuan hidup mereka berbeda-beda, ada yang bilang bahwa tujuan hidupnya
adalah karir, tujuan hidupnya adalah kawin, memiliki keluarga, sukses dalam
pekerjaannya, mempunyai istri cantik, mobil baris-berbaris, rumah tingkat,
harta setumpuk.
Bagi saya, tujuan –tujuan seperti diatas adalah hanya
untuk menunjang tujuan yang sebenarnya, yaitu akherat, saya ingin mempunyai karir
yang cemerlang agar saya mendapatkan banyak harta, karena dengan banyak harta
saya dapat berbagi dengan yang membutuhkkan, membahagiakan orang tua dengan
memberangkatknannya ke tanah suci. Mempunyai istri cantik pun ya, karena
Rasulullah menyarankan agar kita mempunya istri yang bagus rupanya, akhlaknya,
dan keturunanya. Mempunyai keluarga untuk berbagi suka duka.
Akhirnya demikianlah sekilas tentang filosofi hidup saya,
yang mungkin jika dijabarkan semua, tidak akan cukup dengan hanya sekian
lembar. Pada intinya hidup bagi saya adalah sebuah ladang yang akan dipanen
hasilnya nanti kelak di akherat, Insya’Allah...