8 Tips Meningkatkan Kemesraan dengan Pasangan

blogger templates

Berikut saya share 8 hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kemesraan dengan pasangan Anda.
Semoga membantu.
1. Hubungan selalu menjadi NOMOR 1
Ini nasihat bermanfaat yang pernah diberikan oleh John Maxwell mengenai hubungan suami-istri. Apapun yang terjadi,
apapun yang dialami, apapun yang didengar, apapun yang dilihat, dirasakan, INGAT bahwa hubungan antara suami dan
istri adalah nomor satu. Harus tetap di tempat teratas. Tidak ada satu masalah pun yang patut diletakkan di atas hubungan
tersebut. Saat pasangan sepakat hal ini, maka tidak ada satupun kejadian, kasus, masalah, yang sanggup meretakkan
hubungan. Saat ada tantangan dalam hubungan, dan saat hubungan tersebut selalu diletakkan di atas tantangan tersebut,
maka FOKUS keduanya adalah semua penyelesaian harus tetap berujung pada betapa PENTING-nya untuk menjunjung
tinggi hubungan keduanya.
2. SENGAJA bertambah mesra
Tidak ada satu hubungan pun akan bertambah mesra dengan seleksi alam semata. Tidak ada satu hubungan pun yang
bertambah rekat dan intim, dengan hanya mengharapkan proses sehari-hari yang mengatur dan menyebabkannya terjadi.
Suami dan istri harus dengan SENGAJA melakukan hal-hal yang dapat menambah kemesraan atau meningkatkan
keintiman. Prinsip bermanfaat yang bisa dipertimbangkan adalah bahwa: secara keseluruhan, sebuah hubungan hanya
akan mengarah ke salah satu: bertambah baik atau bertambah buruk. PILIH salah satu. Saat Anda MEMILIH untuk
meningkatkan hubungan, maka Anda juga harus dengan SENGAJA meningkatkan hubungan tersebutl. PIKIRKAN dan
LAKUKAN berbagai hal yang dapat meningkatkan hubungan. Proses alami tidak akan melakukannya untuk Anda! Anda
dan pasangan lah yang MEMUTUSKAN sendiri mau bertambah mesra atau tidak. Anda dan pasangan yang
MELAKUKANNYA!
3. MENGHORMATI dalam perbedaan
Pernikahan adalah untuk MELENGKAPI. Kita seringkali lupa hal ini, karena itu berpikir pernikahan adalah untuk
menyamakan semua hal, terutama pasangan harus bisa menyamakan dan menyesuaikan semua hal terhadap preferensi
kita. Padahal prinsipnya sederhan sekali. Saya ulangi sederhana sekali. Saling melengkapi berarti keduanya tidak lengkap.
Saling melengkapi berarti tidak ada sudah lengkap. Dan yang menjadi perbedaan tersebutlah yang akan melengkapi kita.
INGAT bahwa dalam hidup ini kita tidak mungkin setuju semua hal dari orang lain, demikian pula sebaliknya, tidak
mungkin semua hal dari kita disetujui semua orang, termasuk pasangan kita. Dan dalam perbedaan tersebutlah seni
berhubungan tampil. Ini yang bisa Anda pikirkan dan lakukan: MENGHORMATI! Itu saja? Betul. Dalam pernikahan,
sebagaimana dalam berbagai konteks lain dalam hidup, kita tidak dapat saling menyetujui dalam setiap hal. Di situlah
MENGHORMATI diperlukan. Tidak perlu setuju, yang penting MENGHORMATI. Dan agar keduanya bisa tetap saling
MENGHORMATI tanpa lubang konflik terlalu besar, sepakati MODEL DUNIA siapa yang berlaku di konteks tertentu.
Misalnya dalam hal keuangan, siapa yang in-charge, dalam hal pekerjaan siapa yang MEMUTUSKAN, dalam hal dapur
siapa, dalam hal anak, dan seterusnya. Kalau di setiap konteks keduanya mau selalu sama2 punya hak MEMUTUSKAN,
maka tidak ada perbedaan yang bisa diselesaikan dengan damai. Salah satu harus mau kompromi sesuai kesepakatan
mengenai MODEL DUNIA siapa yang berlaku di konteks tersebut. Sepakati untuk tetap saling MENGHORMATI dalam
perbedaan pendapat dan pandangan. Apabila terjadi perbedaan pendapat, maka salah satu harus dapat MENGHORMATI
keputusan pasangannya yang telah disepakati untuk berhak MEMUTUSKAN di konteks tersebut.
4. PIKIRKAN dan LAKUKAN
sesuai yang diinginkan dalam hubungan tersebut
Pikiran dan tubuh mempunyai koneksi yang luar biasa. Apapun yang kita pikirkan mempunyai tendensi sangat besar
untuk kita katakan dan lakukan. Apapun yang kita pikirkan, saat ditekankan dalam kualitas representasi yang sangat
berkualitas, kita sudah membelinya seperti sebuah realita. Oleh karena itu, HANYA PIKIRKAN hal-hal yang ingin Anda
lihat dan alami dalam pernikahan. PIKIRKAN-lah hal-hal yang mendukung kemesraan, hubungan baik, keintiman, kasih,
maaf dan sejenisnya. Apapun yang Anda PIKIRKAN cenderung akan Anda KATAKAN dan LAKUKAN. Karena itu
PIKIRKAN-lah hanya yang terbaik untuk pernikahan Anda! Apakah muluk2? Tentu saja! Apakah itu adalah sebuah
impian? Absolutely! Yang mana yang Anda inginkan? Impian terburuk atau terbaik mengenai hubungan Anda berdua?
Saat terjadi pertengkaran, daripada melakukan persis yang dilakukan orang2 umum yakni langsung MEMIKIRKAN
semua kenangan buruk Anda berdua hanya untuk memenuhi emosi sesaat dan kemudian memicu kebencian lanjutan, kita
sebenarnya justru bisa MEMIKIRKAN berbagai kenangan dan imajinasi terbaik bersama pasangan! PIKIRKAN berbagai
hal manis, kenangan terbaik, harapan tertinggi Anda untuk kehidupan Anda berdua! PIKIRKAN yang terbaik untuk Anda
berdua!
5. PERTAHANKAN citra POSITIF 
pasangan, dan hanya pertanyakan perilakunya
Dalam kasus apapun, dalam situasi apapun, INGAT bahwa pasangan kita adalah manusia dengan keterbatasan berpikir
dan berperilaku. Kita pun demikian. Saat kita gusar, emosional, bingung, kecewa, frustrasi, kita tidak selalu dapat
memfasilitasi perasaan kita dengan sempurna. Saat ini terjadi, INGAT bahwa yang penting masing-masing tetap bisa
mempertahankan citra POSITIF pasangan. Masing-masing tetap percaya bahwa pasangannya adalah orang dengan NIAT
baik tapi punya keterbatasan perilaku. Kebodohan, keluguan, naif, keteledoran, kebablasan, dan sejenisnya, adalah
perilaku semata. Pasangan kita jauh lebih baik dari itu. Pisahkan pasangan kita dari perilakunya dan hanya pertanyakan
atau protes perilakunya saja.
6. SEKS itu penting
Pernikahan adalah menyangkut komunikasi? Tentu! SEKS juga! SEKS bukan segalanya, tapi sangat penting dalam
pernikahan. Lebih banyak perselingkuhan terjadi karena persepsi kepuasan SEKS yang tidak terfasilitasi. Dan yang paling
berbahaya adalah saat asumsi sudah ikut campur. Saat suami atau istri berasumsi pasangannya pasti tidak akan mau
melakukan ini-itu, pasti tidak mau memuaskannya dalam hal tertentu. Atau, berasumsi bahwa pasangan seharusnya tahu
kebutuhan dan keinginannya. Tidak semua kita menikah dengan paranormal yang setiap hari berusaha meramalkan
keinginan dan kebutuhan kita. Jadi komunikasikan kebutuhan dan keinginan masing-masingnya. Istilah dalam NLP,
strategi masing-masing pasangan dalam memuaskan hasrat SEKS-nya berbeda-beda. Sejauh dalam batas nilai-nilai Anda,
ada selalu PILIHAN untuk membantu pasangan Anda memuaskan NIAT-nya. Milikilah keinginan untuk mempelajari
kebutuhan dan keinginan masing-masing. Dan sama-sama dengan SENGAJA bisa selalu meningkatkan kualitas
hubungan SEKS.
7. RASA HUMOR itu penting
Selain SEKS, unsur pemberi kesejukan dan kebahagiaan bersama adalah RASA HUMOR! Tertawa bersama adalah tonik
terbaik di setiap hubungan. Bahkan saat tidak ada yang lucu sekalipun! Pasangan dengan RASA HUMOR yang baik lebih
mampu melewati berbagai tantangan situasi dengan lebih efektif. Selalu ada hal yang bisa membuat Anda dan pasangan
tertawa. Tonton film komedi bersama, gali ironi hidup Anda berdua! Lihat sekeliling dan Anda akan temukan banyak
sekali hal yang bisa ditertawakan bersama. Milikilah RASA HUMOR yang baik dan bumbui hubungan Anda berdua
dengan tawa dan kenikmatan!
8. Berikan yang TERBAIK SEKARANG!
Anda tanyakan kepada setiap pasangan mengenai apakah hubungan mereka seharusnya bisa lebih baik, atau apakah
mereka sudah maksimal di dalam hubungan mereka, maka jawaban paling populer yang Anda akan temukan adalah
hubungan mereka belum maksimal, bisa lebih baik, seharusnya bisa lebih baik, dan sejenisnya. Dan masing-masing
pasangan akan menjawab bahwa mereka merasa seharusnya bisa lebih baik dalam kontribusinya dalam kehidupan
pernikahan. Belum maksimal. Masih bisa lebih baik. Lalu, apa yang ditunggu? Sampai saat yang mana Anda masingmasing
akan memberikan yang TERBAIK? Mari saya pergunakan pembanding ekstrim. Kenapa para ‘simpanan’ atau
orang-orang yang dalam hubungan tidak resmi, justru punya kecenderungan memberikan yang TERBAIK? Kenapa para
(maaf) PSK justru mau memberikan yang TERBAIK kepada pelanggannya? Kenapa justru rata-rata karyawan outsource
justru selalu ingin memberikan yang TERBAIK? Karena mereka melihat dan merasakan bahwa setiap hari hubungan
tersebut bisa saja berakhir! Karena mereka memilah hubungan menjadi hitungan detik dan menit! Setiap detik dan menit
berarti! Mereka memperlakukan setiap interaksi, komunikasi, setiap pertemuan, setiap situasi, sebagai ajang pemberian
yang TERBAIK dari mereka! Sementara kita menggunakan hitungan tahun! Hanya pada saat valentine, anniversary,
ulang tahun, dll! Tunggu nanti, tunggu bulan besok, tunggu tahun berikut. Kenapa orang-orang yang sudah dalam
pasangan resmi, entah di pernikahan maupun di pekerjaan, justru menganggap remeh dan tidak mau memberikan yang
TERBAIK setiap hari? Setiap menit? Apa yang ditunggu? Berikan yang TERBAIK dari Anda, SEKARANG! Perhatian
Anda, kasih Anda, maaf Anda, waktu Anda, tenaga Anda!