"INGIN MENGENALI ALLAH TA,ALAA"
...
"Kalau orang tahu siapa Allah, maka orang akan bertaqwa kepada Allah.
Dan bila orang merasa selalu diawasi oleh Allah maka ia senantiasa akan
bertaqwa kepada Allah. Dan kalau orang mampu mengalahkan hawa nafsu maka
orang itu akan selalu dalam keadaan bertaqwa kepada Allah subhanahu
wata’ala.
ada tiga perkara yang bisa membinasakan manusia, yaitu kikir yang sangat, Hawa Nafsu yang diikuti dan ’Ujub (bangga diri).
. 1. Shokhun (kikir yang sangat) adalah : Jangankan terhadap hartanya, terhadap harta orang lain-pun kikir. Maksudnya, bahwa miliknya adalah miliknya dan milik orang lain harus menjadi miliknya. Orang yang mendapat kenikmatan, ia yang merasa sakit. Inginnya kenikmatan dan keberuntungan jangan orang lain yang mendapatkan, melainkan dirinya. Lalu yang muncul dalam diri orang yang shokhun itu dengki, iri, kepada orang yang mendapatkan kesenangan (kebahagiaan).
2. Hawa Nafsu yang diikuti, inilah yang menjadikan manusia binasa. Apa yang disenangi, digandrungi diikuti terus, tanpa pengendalian sesuai dengan Syari’at Allah subhanahu wata’ala.
. 3. ’Ujub, kagum terhadap dirinya sendiri. Karena merasa ia orang pandai, merasa sebagai orang bangsawan, merasa paling kaya, merasa berstatus tinggi, dst. Karena orang itu diberikan oleh Allah suatu kelebihan dibanding orang lain, lalu ia berbangga diri. Sifat ini ”kakak-adik” dengan sifat sombong.
Maka marilah kita mengendalikan Hawa Nafsu, karena mengikuti Hawa Nafsu tidak ada baiknya. Justru akan membinasakan dan merugikan kita.
Maka marilah kita At-ta’awwun ’alal birri wa taqwa (saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa), dan selanjutnya jangan ada yang merasa lebih dari yang lain.
Kita adalah sama di sisi Allah subhanahu wata’ala, maka marilah bertolong-tolongan untuk mengalahkan Hawa Nafsu dan mematuhi apa yang Allah berikan kepada kita, dan akhirnya kita menjadi hamba-hamba yang taat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Kiat yang harus dilakukan agar bisa mengalahkan Hawa Nafsu, antara lain :
1. Dengan Ilmu. Karena dengan Ilmu, orang akan bisa mengalahkan Hawa Nafsunya.
2. Tarbiyah, dididik, dibiasakan, untuk mengalahkan Hawa Nafsu. Idealnya ada pengawasan, kontrol, memahami atau tidak, sudah dilaksanakan atau belum ada teguran, pelurusan, penilaian, yang akan menjadikan orang semakin baik dan kokoh, dst. Setiap kita berusaha ke arah itu.
3. Teman yang sholih, yang bisa mengkondisikan seseorang dalam mengalahkan Hawa Nafsu.
4. Bermunajat, bermohon, berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala, untuk bisa mendapatkan hidayah, jalan yang lurus.
Allah juga mengingatkan kita akan kerusakan akibat mengikuti hawa nafsu. Firman-Nya, ''Kalau sekiranya kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, niscaya binasalah langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya.'' (QS Al-Mukminun [23]: 71). Artinya, jika semua manusia mengikuti kehendak hawa nafsunya saja sudah tentu alam semesta ini akan hancur dibuatnya. Wallahu a'lam bish shawab.
"mudah-mudahan bermanfaat."
"Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an lailaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik."
ada tiga perkara yang bisa membinasakan manusia, yaitu kikir yang sangat, Hawa Nafsu yang diikuti dan ’Ujub (bangga diri).
. 1. Shokhun (kikir yang sangat) adalah : Jangankan terhadap hartanya, terhadap harta orang lain-pun kikir. Maksudnya, bahwa miliknya adalah miliknya dan milik orang lain harus menjadi miliknya. Orang yang mendapat kenikmatan, ia yang merasa sakit. Inginnya kenikmatan dan keberuntungan jangan orang lain yang mendapatkan, melainkan dirinya. Lalu yang muncul dalam diri orang yang shokhun itu dengki, iri, kepada orang yang mendapatkan kesenangan (kebahagiaan).
2. Hawa Nafsu yang diikuti, inilah yang menjadikan manusia binasa. Apa yang disenangi, digandrungi diikuti terus, tanpa pengendalian sesuai dengan Syari’at Allah subhanahu wata’ala.
. 3. ’Ujub, kagum terhadap dirinya sendiri. Karena merasa ia orang pandai, merasa sebagai orang bangsawan, merasa paling kaya, merasa berstatus tinggi, dst. Karena orang itu diberikan oleh Allah suatu kelebihan dibanding orang lain, lalu ia berbangga diri. Sifat ini ”kakak-adik” dengan sifat sombong.
Maka marilah kita mengendalikan Hawa Nafsu, karena mengikuti Hawa Nafsu tidak ada baiknya. Justru akan membinasakan dan merugikan kita.
Maka marilah kita At-ta’awwun ’alal birri wa taqwa (saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa), dan selanjutnya jangan ada yang merasa lebih dari yang lain.
Kita adalah sama di sisi Allah subhanahu wata’ala, maka marilah bertolong-tolongan untuk mengalahkan Hawa Nafsu dan mematuhi apa yang Allah berikan kepada kita, dan akhirnya kita menjadi hamba-hamba yang taat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Kiat yang harus dilakukan agar bisa mengalahkan Hawa Nafsu, antara lain :
1. Dengan Ilmu. Karena dengan Ilmu, orang akan bisa mengalahkan Hawa Nafsunya.
2. Tarbiyah, dididik, dibiasakan, untuk mengalahkan Hawa Nafsu. Idealnya ada pengawasan, kontrol, memahami atau tidak, sudah dilaksanakan atau belum ada teguran, pelurusan, penilaian, yang akan menjadikan orang semakin baik dan kokoh, dst. Setiap kita berusaha ke arah itu.
3. Teman yang sholih, yang bisa mengkondisikan seseorang dalam mengalahkan Hawa Nafsu.
4. Bermunajat, bermohon, berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala, untuk bisa mendapatkan hidayah, jalan yang lurus.
Allah juga mengingatkan kita akan kerusakan akibat mengikuti hawa nafsu. Firman-Nya, ''Kalau sekiranya kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, niscaya binasalah langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya.'' (QS Al-Mukminun [23]: 71). Artinya, jika semua manusia mengikuti kehendak hawa nafsunya saja sudah tentu alam semesta ini akan hancur dibuatnya. Wallahu a'lam bish shawab.
"mudah-mudahan bermanfaat."
"Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an lailaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik."