Cerita Perjalanan Ayah Tasripin untuk Bertemu Keempat Anaknya

blogger templates

Cerita Perjalanan Ayah Tasripin untuk Bertemu Keempat Anaknya


Suasana pertemuan Tasripin dan ayahnya di Pendapa Si Panji Purwokerto (Foto: Arbi/detikcom)
Jakarta - Ayah Tasripin, Kuswito (41), telah bertemu kembali dengan keempat anaknya. Dia menempuh perjalanan hingga empat hari dari tempat kerjanya di Ketapang, Kalimantan Barat, untuk bertemu dengan buah hatinya yang telah ditinggal selama enam bulan.

Keputusan kembali pulang diambil sekitar Selasa (16/4) lalu dari tempat kerjanya. Perjalanan dari Desa Sungai Bulu Kabupaten Ketapang menuju Pelabuhan Kumai yang berada di Pangkalan Bun berjarak sekitar 214 kilometer yang memakan waktu perjalanan sekitar sehari semalam.

Sedangkan penyeberangan dari Pangkalan Bun menuju Tanjung Perak Surabaya memakan waktu hingga 2 hari. Sesampainya di Pelabuhan Tanjung Perak, Kuswito dijemput langsung Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyumas, Nooryono. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan hingga Banyumas dan akhirnya bertemu dengan Tasripin serta ketiga adiknya di ruang salon Pendapa Si Panji Purwokerto, Sabtu (20/4) pagi hari ini.

Begitu bertemu, peluk hangat Kuswito langsung dicurahkan kepada Tasripin dan ketiga adiknya. Saat ditanya tentang kemungkinan bekerja kembali di Kalimantan, dia mengatakan tidak berniat kembali.

"Saya ingin beternak lele di sini dan mengurus anak saya. Hal yang penting Tasripin dan adik-adiknya bisa sekolah lagi," ujarnya.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengaku senang dengan pertemuan tersebut. Dia berharap Kuswito bisa merawat anak-anaknya dengan baik dan menyekolahkan Tasripin serta ketiga adiknya.

Lebih jauh, Husein mengungkapkan persoalan seperti yang dialami Tasripin kemungkinan besar banyak dialami di wilayah pedesaan Banyumas, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah alas.

"Persoalan akses yang mereka hadapi selama ini perlu ada solusi. Dalam waktu dekat saya akan meminta kepada Perhutani agar bisa membuka akses bagi warga desa yang berada di pinggir alas untuk memudahkan mereka dalam aktivitas ekonomi dan pendidikan," papar Husein.